Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Looking for,,,

Kamis, 15 Januari 2015

Recommended: Film "Assalamualaikum Beijing"

Setelah sebelumnya Mbak Hanum Rais mengajak kita melihat bagaimana peradaban Islam yang ada di Eropa melalui film "99 Cahaya di Langit Eropa", kini giliran Mbak Asma Nadia mengajak kita untuk melihat sejarah Islam dan perkembangan muslim yang ada di Kota Beijing. Kedua filim ini memiliki persamaan, sama-sama diambil dari sebuah novel, disutradari oleh orang yang sama yakni: Guntur Soeharjanto dan ceritanya berada di luar negeri. Melalui dua karya tersebut semakin membuka mata kita bahwa Agama Islam itu sangat luas dan besar tak hanya di Indonesia maupun di Timur tengah saja.

***
Dalam film meskipun tidak dijelaskan secara detail bagaimana Islam mulai masuk di Negeri China khususnya kota Beijing ini tapi kita diperlihatkan dengan adanya peninggalan-peninggalan Islam seperti Masjid. Islam bukan agama yang besar (minioritas) di China, akan tetapi Agama Islam diakui sebagai salah satu dari lima agama yang ada di negara tersebut. Lalu bagaimana keadaan ummat Islam disana? Sungguh toleransi yang sangat indah, mereka dapat hidup berdampingan. Hal ini terbukti dengan banyaknya masjid-masjid yang ada disana dan kebebasan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Dan yang lebih membuat saya kaget ternyata mereka mengakui bahwa Islam merupakan Agama yang murni, mereka percaya dengan Muhammad dan Makkah, semoga mereka dibukakan hatinya agar hidayah bisa membawa mereka menuju Agama Islam *aamiin.

***
Jika membaca dapat membuat kita berimajinasi dan menjadikan pikiran kita lebih terbuka, maka dengan menonton film menjadikan imajinasi kita menjadi lebih sempurna. Biasa kita akan bermain dengan khayalan-khayalan indah, merangkai gambaran sendiri tentang cerita yang kita baca, tak jarang menjadikan diri kita sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita tersebut. Benar tidak? atau hanya aku saja hhe. Ketika membaca novel "Assalamualaikum Beijing" mungkin tempat yang bisa dibayangkan hanya Great Wall (Tembok Besar China) saja karena memang termasuk keajaiban dunia dan sering muncul di layar Televisi. Lalu bagaimana dengan Masjid Niujie, Patung Ashima dan keadaan kota Beijing? Apa yang kalian bayangkan? Membayangkan Masjid Niujie seperti Masjid di belakang rumah, patung Ashima seperti diri kita sendiri (karena Asma dipanggil Ashima oleh Zhong Wen) dan keadaan kota Beijing seperti kota Malang (hahahha). Mungkin itu gambaran yang saya bayangkan sebelum adanya film ini, tapi setelah menonton akhirnya kita tahu Masjid Niujie bangunannya hampir sama dengan kuil-kuil yang ada disana, patung Ashima jauh berbeda dari yang dibayangkan dan keadaan kota Beijing tak sama dengan kota Malang :D. Ini merupakan wawasan baru buat kita, membuka ruang imajinasi yang baru tentang kota Beijing.

***
Dan yang terakhir dari film ini banyak sekali eduksi khususnya tentang cinta yang dapat kita ambil, dengan bahasa yang mudah mbak Asma Nadia menjelaskan bagaimana seharusnya kita mencintai sesama manusia dan tentunya berlawan jenis hhihi. Film bergenre drama ini sangat cocok untuk semua usia, bahkan 'wajib' ditonton untuk anak yang mengalami masa puber yang sedang belajar tentang cinta. Kenapa? agar mereka dapat belajar bagaimana cinta yang seharusnya mereka berikan, bagaimana seharusnya cinta bertindak. Seperti yang disampaikan dalam film ini "Bahwa cinta adalah menjaga dan tidak perlu tergesa-gesa, terus bergerak ke arah yang lebih baik tanpa larut dalam sedih dan luka, dan tidaklah diperlukan fisik yang sempurna untuk meraih cinta yang sempurna".

Quote "Jika Tak Kau Temukan Cinta, Biarlah Cinta Menemukanmu" 

Tumpang, 15 Januari 2015
04.54 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar